Komisi VIII DPR Kecewa Gubernur Kepri Tak Hadir

22-03-2016 / KOMISI VIII

Rombongan Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Ledia Hanifa Amalia merasa kecewa atas ketidakhadiran Gubernur Kepri HM Sani dan menolak mengadakan pertemuan dengan jajaran Pemprov Kepri di Kantor Gubernur Kepri, Senin (21/3/2016), karena hanya diterima oleh Plt Sekda Provinsi Kepri, Reni Yusneli,

 

Rombongan akhirnya tetap melanjutkan berdialog dengan Plt Sekdaprov Kepri, rencana pertemuan semestinya dijadwalkan pukul 14.00 WIB, kemudian saat rombongan Komisi VIII tiba di Pemprov Kepri, gubernur tidak ada di tempat karena gubernur ada acara di  Tanjung Balai Karimun untuk meresmian PLTU.

 

Sontak Ketua Komisi VIII DPR Dr.H.Saleh Partaonan Daulay, geram karena Gubernur Kepri tidak hadir, menurutnya kalau Gubernur sudah setuju untuk melakukan pertemuan dalam acara kunjungan kerja DPR RI dalam rangka reses, ujar dia, tidak bisa digantikan kecuali kalau yang menggantikan pejabat politiknya, Wagub. "Wagubya juga tidak ada," tegas politisi PAN tersebut.

 

Ketika ditanyakan apakah dirinya kecewa, Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay mengatakan Ya. "Kalau dia merasa tidak punya kepentingan dengan kami ya silakan saja," kata Saleh.

 

Saleh mengatakan yang rugi Pemprov Kepri sendiri. "Anda lihat sendiri berapa APBN dari pusat untuk mitra komisi VIII DPR secara keseluruhan, Rp.85 triliun setiap tahun, didalamnya ada dana untuk Prov. Kepri," ungkapnya.

 

Kunjungan kerja DPR dalam rangka reses ini untuk melaksanakan fungsi kedewanan yaitu fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran, sejauh mana implementasinya.

 

Saleh menegaskan, kunker bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi Provinsi Kepri, berkaitan dengan evaluasi pembangunan tahun anggaran 2016-2017, hambatan yang dihadapi dan aspirasi masyarakat yang perlu mendapat perhatian pusat.

 

Kunker yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII Lidea Hanifa Amaliah dan Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay dengan anggota terdiri dari Bisri Romli (FKB), Wenny Haryanto (FPG), Zulfadhli (FPG), Samsu Niang(FPDIP), Muslich (FPPP), Mhd Asli Chaidir (FPAN), Hidayat Nurwahid (FPKS), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (FGERINDRA), Linda Megawati (FD), dan Maman Imanul Haq (FPKB).(ndri,nt) foto:andri/mr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...